Jumat, 23 Oktober 2015

Kepada Siswa-siswi yang lulus SMA/K Tahun ini, bersama ini kami sampaikan
Daftar Perguruan Tinggi Ikatan Dinas dan Beasiswa Penuh, yaitu:
1. Akademi Ilmu Pemasyarakatan Jakarta, Jalan Raya Gandul Cinere, Jakarta selatan, website www.depkumham.go.id

2. Akademi Kimia Analis Jawa Barat, Jalan Ir H Juanda 7, Bogor, website www.aka.ac.id

3. Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta, Jalan Timbul 34, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, website www.app-jakarta.ac.id

4. AKAMIGAS-STEM – Akademi Minyak dan Gas Bumi (Sekolah Tinggi Enerji dan Mineral) di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI. Lokasi kuliah Cepu, Jawa Tengah (Kawasan Rig dan pengeboran minyak) – Info bisa dilihat di www.akamigas-stem.esdm.go.id

5. AKIP – Akademi Ilmu Permasyarakatan di bawah Kementerian Hukum dan HAM. Pendaftaran online di www.depkumham.go.id atau www.ecpns.kemenkumham.go.id Lokasi kuliah di Depok.

6. Akmil - Akademi Militer RI. Untuk pendaftaran bisa search di www.akmil.go.id

7. Akpol - Akademi Kepolisian RI. Untuk pendaftaran bisa search di www.penerimaanp olri.go.id

8. Badan Meteorologi Nasional (BMG), Akademi Meteorologi dan Geofisika (AMG), Jalan Perhubungan I No 5, Komplek Metro, Pondok Betung, Bintaro, Tangerang, website www.amg.ac.id

9. Badan Pusat Statistik (BPS), Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), Jalan Otto Iskandardinata No 64C, Jakarta Timur, website www.stis.ac.id

10. Sekolah Tinggi AKuntansi Negara (STAN), Jalan Bintaro Utama Sektor V, Bintaro Jaya, Tangerang, website www.stan.ac.id

11. MMTC – Sekolah Tinggi Multi Media Training Center di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo) Pendaftaran online di www.mmtc.ac.id Lokasi kuliah di Yogyakarta

12. Politeknik Kesehatan DEPKES Surabaya, Jalan Pucang Jajar Tengah 56, Surabaya, website www.poltekkesdepkes-sby.ac.id

13. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi, Jalan Cimandiri 34-38, Bandung, website www.lan.go.id

14. Sekolah Tinggi Manajemen Industri Jakarta, Jalan Letjen Suprapto 26, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, website www.stmi.ac.id.

15. Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Jalan Dr Setiabudi 186, Bandung, website www.stp-bandung.ac.id

16. Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, Curug Banten, Jalan Raya PLP Curug, Tangerang, website www.stpicurug.ac.id

17. Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, Jalan AUP, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, website www.stp.dkp.go.id.

18. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Yogyakarta, Jalan Tata Bumi 5, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta, website www.stpn.ac.id

19. Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN), Jalan Raya Haji Usa, Desa Putat Nutug, Ciseeng, Bogor, website www.stsn-nci.ac.id

20. Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Jawa Barat, Jalan Jakarta No 31, Bandung, website www.stttekstil.ac.id

21. Sekolah Tinggi Transportasi Darat Jawa Barat, jalan Raya Setu Km 3,5 Cibuntu, Cibitung, Bekasi, Jawa barat, website www.sttd.wetpaint.com.

22. Sekolah Tingi Kesejahtraan Sosial Jawa Barat, Jalan H Juanda 367, Bandung, website www.stks.ac.id

23. STIS – di bawah Badan Pusat Statistik (dapat uang saku per bulannya Rp. 850.000), pendaftaran online di www.stis.ac.id . Lokasi kuliah Jakarta

24. STPDN/IPDN – Institut Pemerintahan Dalam Negeri di bawah Kementerian Dalam Negeri RI. Untuk pendaftaran bisa search di www.bkd.prov.go.id

25. STPN – Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional di bawah Badan Pertanahan Nasional RI. Pendaftaran online di www.stpn.ac.id Lokasi kuliah Yogyakarta

26. STSN – Sekolah Tinggi Sandi Negara – di bawah Lembaga sandi Negara. Pendaftaran online di www.stsn-nci.ac.id Lokasi kuliah di Bogor

Kamis, 22 Oktober 2015

SUSUNAN PENGURUS TAKMIR MASJID
BAITUL MUTHOHIRIN
PAGER, LOGANDENG, PLAYEN, GUNUNGKIDUL
PERIODE 2015-2019

PENASIHAT : DUKUH PAGER
KETUA : 
  1. GUNADI
  2. KASIRAN

SEKRETARIS : 
  1. SURATMIN
  2. YADIANTO ANGGORO

BENDAHARA : 
  1. WIDODO RT.01
  2. SURIPTO


SEKSI DAKWAH DAN TARBIYAH :

  1. H. ABD. ROHIM 
  2. WIDODO RT.02 
  3. MUJI HANINGTYAS N 
  4. SUKARNO 
  5. DALUTIK DELIMA N 
  6. DANY KARTIKA

SEKSI TEKNIK PEMBANGUNAN :
  1. SUKARMAN 
  2. SUMADI 
  3. SUPRIYO WIDODO 
  4. DWI RIYANTO

SEKSI USAHA :
  1. SULTON AFANDI 
  2. SUYOTO 
  3. TIYONO 
  4. HERI SUMANTO 
  5. DAINI

SEKSI PERLENGKAPAN :
  1. MIYANTO 
  2. DWI SISWANTO

SEKSI UMUM :
  1. WAHYU KURNIAWAN 
  2. PURWONO 
  3. DIDIK 
  4. SUHARMANTO



Kamis, 08 Oktober 2015

Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa dan Sastra Bulan Oktober 2015 serta untuk meningkatkan minat baca masyarakat Gunungkidul, Forum Penulis Negeri Batu Gunungkidul mengadakan Lomba Menulis Cerita Pendek se-Gunungkidul dengan tema "Menggali Kepedulian dan Pemanfaatan Nilai-Nilai Lokalitas Seni, Budaya dan Alam Gunungkidul sebagai Bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Rangka Peningkatan Potensi Sumber Daya Manusia untuk Kemakmuran Bersama".

#‎Persyaratan‬ Peserta Lomba
1.Peserta adalah penduduk Gunungkidul usia 13 sampai dengan 22 tahun, dikuatkan dengan melampirkan kartu identitas diri, fotocopy kartu pelajar atau akte kelahiran.
2.Menyertakan surat pengantar lomba dengan menuliskan :
a) Judul Cerpen yang disertakan,
b) Nama Lengkap
c) Tempat & tanggal lahir,
d) Alamat yang ditempati sekarang
e) Nomer handphone yang bisa dihubungi

#‎Ketentuan‬ lomba
1. Isi cerpen diharuskan sejalan dengan tema yang ditawarkan.
2. Isi dan makna cerita tidak boleh bertentangan dengan Nilai-nilai Pancasila khususnya membangkitkan pertentangan dan permusuhan berdasar perbedaan SARA (suku, agama, ras dan antar golongan).
3. Peserta hanya diperbolehkan mengirimkan satu judul cerpen
4. Naskah harus asli, bukan saduran atau terjemahan
5. Naskah tidak sedang atau belum pernah dipublikasikan di media massa apa pun dan tidak sedang dan belum diikutsertakan dalam lomba tertentu.
6. Keputusan juri mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

#‎Format‬ Penulisan
1. Cerpen diketik dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
2. Font Times New Roman font size 12
3. Kertas ukuran A4, spasi line 1,5 dengan margin atas dan kiri 4 cm, margin bawah dan kanan 3 cm
4. Naskah cerpen 5-7 halaman

#‎Pengiriman‬ Naskah
Karya peserta dikirimkan melalui email ke :
1. lombacerpenFPNB2015@gmail.com atau
2. lombacerpen2015fpnb@yahoo.com

#‎Deadline‬ dan Pengumuman:
1. Pengumpulan naskah dimulai tanggal 15 September 2015 dan paling lambat tanggal 15 Oktober 2015 pukul 00.00 WIB
2. Penjurian penentuan nominasi 10 besar terbaik akan dilaksanakan tanggal 15-22 Oktober 2015.
3. Penjurian final terhadap 10 nominasi terbaik dengan presentasi di depan juri sepanjang 3-5 menit dilaksanakan pada hari pengumuman pemenang tanggal 27 Oktober 2015
4. Tempat dan pelaksanaan pengumuman dan penyerahan hadiah untuk pemenang pada tanggal 27 Oktober pukul 08.00-13.00 di Pendopo Sewokoprojo, Wonosari.

#‎Pemenang‬ Lomba:
Peserta akan diambil 6 orang pemenang, Juara I, II, III, dan Harapan I, II, III dengan hadiah sebagai berikut :
1) Piala Bupati Gunungkidul, sertifikat dan uang tunai Rp 500.000,-serta kado pintar dari sponsor
2) Piala Wakil Bupati, sertifikat dan uang tunai Rp 400.000,- serta kado pintar dari sponsor
3) Piala Sekda Gunungkidul, sertifikat dan uang tunai Rp 300.000,- serta kado pintar dari sponsor
4) Sertifikat, uang tunai Rp 100.000, dan kado pintar dari sponsor
5) Sertifikat, uang tunai Rp 100.000, dan kado pintar dari sponsor
6) Sertifikat, uang tunai Rp 100.000, dan kado pintar dari sponsor

 Info lebih lanjut :
1) Email FPNB : penulisnegeribatu@gmail.com
2) Facebook : Penulis Negeri Batu (Forum PNB)
3) Mell Shaliha : 0877 3935 4466
4) Sugeng Riyanto : 087 838 586 084

Selasa, 06 Oktober 2015

Perayaan puncak HUT ke 259 Kota Yogyakarta pada Rabu (7/10/2015) besok, akan ditandai dengan Pawai Budaya Jogja Istimewa. Selama Pawai Budaya berlangsung, kawasan Tugu akan disterilkan agar tidak mengganggu jalannya pawai.


Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Wirawan Hario Yudho menjelaskan rute pawai akan dimulai di Jalan Faridan M Noto, Jalan Jenderal Sudirman (Jembatan Gondolayu), Tugu, Jalan Margo Utomo, lalu berakhir di Jembatan Kleringan.



"Pawai akan dimulai sekitar jam 18.30. Kami mengimbau kepada pengguna jalan untuk sementara menghindari daerah tersebut pada tanggal 7 Oktober mendatang," kata Yudho, Senin (5/10/2015).
Lebih lanjut Yudho menjelaskan, pertigaan Jalan C. Simanjuntak akan ditutup.



Pengendara dari arah utara, akan langsung diarahkan untuk belok kiri dan memutar ke kawasan Stadion Kridosono. Sementara pengendara dari Jalan AM Sangaji, akan langsung diarahkan untuk belok ke Jalan Diponegoro. "Titik utamanya memang akan berada di Tugu, jadi kawasan tersebut akan kami sterilkan selama pawai berlangsung," jelasnya.



Sementara Kepala Bidang Promosi Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti mengatakan Pawai Budaya Jogja Istimewa ini akan diikuti oleh sekitar 4ribu peserta.
Selain itu, Disparbud Kota Yogyakarta juga akan menyediakan sejumlah panggung di sepanjang rute kirab.



Peserta yang ikut antara lain kontingen dari sister city, yakni Surabaya, Sawahlunto, dan Banjarnegara.
Kemudian akan disusul oleh sejumlah komunitas di Kota Yogyakarta, asosiasi mal, dan perwakilan dari masing-masing wilayah. "Kami memang tidak begitu mengejar kuantitas peserta pawai, tapi lebih ke kualitas. Kami batasi per wilayah mengirimkan 75 orang," kata Yetti.



Tak hanya itu, atraksi kesenian yang akan ditampilkan oleh Disparbud Kota Yogyakarta juga diserahkan sepenuhnya oleh wilayah. Masing wilayah dibebaskan untuk mengangkat potensi seni di kampung mereka. "Beberapa titik yang akan menjadi panggung atraksi ada di Tugu dan sebelah selatan Hotel Grand Zuri," ujat Yetti.



Sebelumnya, Eko Suryo Maharso Kepala Disparbud Kota Yogyakarta mengatakan perayaan berbeda akan dilakukan Pemkot Yogyakarta. Jika pada tahun sebelumnya diadakan pisowanan ke Keraton Yogyakarta, maka tahun ini kegiatan tersebut ditiadakan. Padahal pisowanan sudah menjadi agenda rutin ulang tahun Kota Yogyakarta selama dua tahun terakhir. Pisowanan biasanya menjadi ajang pertemuan antara warga Kota Yogyakarta dengan Raja Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X. "Tahun ini pisowanan ditiadakan karena ada proses penataan di kawasan Keraton Yogyakarta, salah satunya yang saat ini sedang digarap adalah titik nol kilometer. Karena rute tersebut adalah rute utama, maka ditiadakan," jelas Eko.


sumber: tribunjogja.com
Padukuhan Pager yang mulai berbenah di berbagai aspek, mulai dari aspek ekonomi hingga aspek Infrastruktur. Peran serta Tokoh dan Masyarakat Padukuhan Pager yang kompak dan solid dalam memajukan Padukuhan Pager sehingga Infrastruktur di Padukuhan Pager dapat merata dan dapat di rasakan manfaatnya. Berbagai upaya telah diusahakan oleh Tokoh dan Masyarakat Padukuhan Pager mulai dari mencari Bantuan dari tingkat Kabupaten, Provinsi, hingga ke Nasional sampai dengan Swadaya Masyarakat untuk membangun Padukuhan Pager. Berikut Gambaran singkat mengenai kondisi Infrastruktur di Padukuhan Pager :

Senin, 05 Oktober 2015

Sehubungan dengan adanya pemeliharaan jaringan di wilayah PT. PLN (Persero) Rayon Wonosari, Pemerintah Desa logandeng mendapat Surat Pemberitahuan No : 096/DIS.00.04/WNS/2015 Tentang : Pemadaman Listrik. Untuk meningkatkan keandalan pasokan tenaga listrik, 4 (empat) Desa di Kecamatan Playen PT. PLN (Persero) Rayon Wonosari akan dilakukan pemadaman listrik pada hari Selasa, 06 Oktober 2015 pada pukul 09.00 - 14.00 WIB
Ilustrasi Ki Pager Wasesa
Berawal dari pelarian Majapahit yang salah satunya bernama Ki Pager Wasesa memasuki wilayah Redikidul (Gunungkidul sekarang). Dia adalah salah satu Senopati perang dari Majapahit. Dalam Perjalannanya dia akhirnya memutuskan untuk bertempat tinggal di tengah Hutan. Menjadi rakyat jelata adalah pilihannya agar bisa hidup tenang dan nyaman. Untuk bertahan hidup, berburu dan bertani adalah kegiatan yang dilakoninya. Dia juga memiliki keahlian dalam bidang mengolah bahanbaku besi menjadi senjata dan alat-alat pertanian.
Profesi membuat alat-alat pertanian berbahan baku besi inilah yang membuat masyarakat lebih mengenal dia sebagai Pager Wesi. Selain sebagai tukang pande besi, dia juga dipercaya ahli dalam pengobatan. Kedua profesi inilah yang akhirnya membuat banyak orang datang dan bermukin di sekitar kediaman Ki Pager Wesi. Maka untuk menghormati Ki Pager Wesi tempat yang sebelumnya hutan ini diberi nama Pager.
Sesuai kebiasaan orang-orang ketika hendak pergi ketempat Ki Pager Wesi, mereka menyebut pergi ke Mbah Pager atau pergi ke Pager. Diapun menghabiskan sisa hidupnya sebagai rakyat biasa sampai meninggal. Masyarakat yang terlanjur bertempat tinggal di sanapun memakamkan dia di sekitar Pager. Dipercaya makam Mbah Pager ada di Bandung.

Sumber : https://id.wikipedia.org

Kamis, 01 Oktober 2015

Alu adalah kayu panjang untuk menumbuk padi. Sedangkan lesung  adalah kayu panjang yang dibuat seperti perahu, sebagai tempat untuk padi yang ditumbuk. Alu dan lesung memang alat untuk memisahkan padi dari tangkainya. Namun, di tangan ibu-ibu petani, alu dan lesung bisa menciptakan irama musik yang indah yang disebut gejog lesung.
Musik yang tercipta dari alu yang ditumbukkan ke lesung ini terkenal dengan sebutan Gejog Lesung. Dulu, Gejog Lesung sering dimainkan saat terang bulan purnama. Gejog Lesung dimainkan sebagai wujud syukur atas hasil panen padi yang melimpah. Para petani berterima kasih kepada Dewi Sri sebagai dewi padi.

Kini, Gejog Lesung hanya dimainkan jika ada upacara-upacara tertentu, seperti bersih desa, pesta panen, atau menyambut tamu. Sesekali, Gejog Lesung juga dilombakan untuk menyambut perayaan tertentu, seperti HUT Kemerdekaan Indonesia. Salah satu contoh Kesenian Gejog Lesung yang sedang dimainkan saat menyambut Tim Penilai Lomba Pengaggungan HUT RI ke-70 di Padukuhan Pager.


Ada Legenda Gerhana Bulan  yang bercerita tentang Gejog Lesung. Konon, ada Raksasa Kala Rahu yang ingin makan Bulan. Ketika Nini Thowong  yang menjaga Bulan sedang tertidur, Raksasa Kala Rahu berhasil memakan separuh Bulan. Maka, masyarakat pun membuat bunyi-bunyian, termasuk memukulkan alu ke lesung. Nini Thowong pun terbangun, lalu memanah Raksasa Kala Rahu, sehingga Bulan terbebas kembali.

Gejog Lesung tidak bisa dimainkan sendirian. Biasanya, ada 12 ibu-ibu yang memainkan Gejog Lesung. Lima atau enam orang yang memainkan Gejog Lesung. Sisanya menyanyi dan menari sambil membawa tampah. 

Lagu-lagu yang dimainkan adalah lagu-lagu tradisional seperti Gundul-Gundul Pacul, Lumbung Pari,  atau Caping Gunung . Kadang Gejog Lesung juga diiringi oleh tabuhan gamelan Jawa.

Sumber Text : http://www.kidnesia.com
Pager, Kamis (01/10/2015) Salah satu warga Padukuhan Pager yaitu Bp Widodo yang bertempat tinggal di RT 01 kehilangan 3 ekor burung pliharaannya yaitu lovebird, kenari, dan  pleci yang di simpan di teras rumah. Diperkirakan kerugian Bp Widodo atas kehilangan 3 ekor burung dan sangkarnya kurang lebih 1 juta Rupiah. Kejadian diperkirakan terjadi pada sekitar pukul 03.00 - 04.00 WIB.

Salah satu warga Padukuhan Bandung menuturkan bahwa sekitar pukul 04.00 WIB yang hendak rewang, ada pengendara sepeda motor dari arah timur berboncengan dengan membawa sangkar burung. Namun beliau tidak berani menegur.