Selasa, 06 Oktober 2015

Perayaan puncak HUT ke 259 Kota Yogyakarta pada Rabu (7/10/2015) besok, akan ditandai dengan Pawai Budaya Jogja Istimewa. Selama Pawai Budaya berlangsung, kawasan Tugu akan disterilkan agar tidak mengganggu jalannya pawai.


Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Wirawan Hario Yudho menjelaskan rute pawai akan dimulai di Jalan Faridan M Noto, Jalan Jenderal Sudirman (Jembatan Gondolayu), Tugu, Jalan Margo Utomo, lalu berakhir di Jembatan Kleringan.



"Pawai akan dimulai sekitar jam 18.30. Kami mengimbau kepada pengguna jalan untuk sementara menghindari daerah tersebut pada tanggal 7 Oktober mendatang," kata Yudho, Senin (5/10/2015).
Lebih lanjut Yudho menjelaskan, pertigaan Jalan C. Simanjuntak akan ditutup.



Pengendara dari arah utara, akan langsung diarahkan untuk belok kiri dan memutar ke kawasan Stadion Kridosono. Sementara pengendara dari Jalan AM Sangaji, akan langsung diarahkan untuk belok ke Jalan Diponegoro. "Titik utamanya memang akan berada di Tugu, jadi kawasan tersebut akan kami sterilkan selama pawai berlangsung," jelasnya.



Sementara Kepala Bidang Promosi Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti mengatakan Pawai Budaya Jogja Istimewa ini akan diikuti oleh sekitar 4ribu peserta.
Selain itu, Disparbud Kota Yogyakarta juga akan menyediakan sejumlah panggung di sepanjang rute kirab.



Peserta yang ikut antara lain kontingen dari sister city, yakni Surabaya, Sawahlunto, dan Banjarnegara.
Kemudian akan disusul oleh sejumlah komunitas di Kota Yogyakarta, asosiasi mal, dan perwakilan dari masing-masing wilayah. "Kami memang tidak begitu mengejar kuantitas peserta pawai, tapi lebih ke kualitas. Kami batasi per wilayah mengirimkan 75 orang," kata Yetti.



Tak hanya itu, atraksi kesenian yang akan ditampilkan oleh Disparbud Kota Yogyakarta juga diserahkan sepenuhnya oleh wilayah. Masing wilayah dibebaskan untuk mengangkat potensi seni di kampung mereka. "Beberapa titik yang akan menjadi panggung atraksi ada di Tugu dan sebelah selatan Hotel Grand Zuri," ujat Yetti.



Sebelumnya, Eko Suryo Maharso Kepala Disparbud Kota Yogyakarta mengatakan perayaan berbeda akan dilakukan Pemkot Yogyakarta. Jika pada tahun sebelumnya diadakan pisowanan ke Keraton Yogyakarta, maka tahun ini kegiatan tersebut ditiadakan. Padahal pisowanan sudah menjadi agenda rutin ulang tahun Kota Yogyakarta selama dua tahun terakhir. Pisowanan biasanya menjadi ajang pertemuan antara warga Kota Yogyakarta dengan Raja Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X. "Tahun ini pisowanan ditiadakan karena ada proses penataan di kawasan Keraton Yogyakarta, salah satunya yang saat ini sedang digarap adalah titik nol kilometer. Karena rute tersebut adalah rute utama, maka ditiadakan," jelas Eko.


sumber: tribunjogja.com

0 komentar:

Posting Komentar